Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mengungkap Sejarah Pasukan Assassin: Para Pembunuh Dalam Bayang-Bayang

 


Apakah Anda pernah mendengar tentang para pembunuh yang terampil yang bekerja dalam bayang-bayang dan di bawah perintah rahasia? Mungkin Anda pernah mendengar tentang para Assassin, kelompok yang misterius dan penuh intrik yang telah ada selama berabad-abad. Dalam artikel ini, kita akan merunut sejarah Pasukan Assassin, yang terkenal karena keterampilan membunuh mereka dan dedikasi yang fanatik terhadap misi mereka.

Assassin asli tumbuh di wilayah Alamut di Persia, sekarang Iran. Assassin seringkali dianggap sebagai pejuang yang sangat patuh kepada pemimpinnya dan bersedia melakukan misi pembunuhan terhadap musuh. Ketika mereka melakukan misi pembunuhan, mereka menyadari bahwa mereka tidak akan bisa lolos karena mereka akan segera ditangkap dan kemudian dibunuh atau disiksa sampai mati. Bagi para aktivis ini, upaya melarikan diri adalah tindakan yang memalukan. Menurut Salam Abdulqadir Abdulrahman, peneliti kebijakan di University of Human Development di Irak, kelompok pembunuh dan pelaku bom bunuh diri modern memiliki satu kesamaan.

Abdulrahman dalam artikel ilmiah “"The Assassins: Ancestors of Modern Muslim Suicide Bombers?" (2016) menyatakan bahwa keduanya percaya bahwa tindakan mereka akan dihargai oleh surga setelah kematian.Pembunuh menginginkan kematian untuk dirinya sendiri setelah menyelesaikan misi. Pembunuh khusus memilih target untuk kegiatan pembunuhan mereka. Biasanya di kalangan elit, misalnya raja, panglima militer, tokoh masyarakat, hakim, bahkan saingan dan penghasutnya..Meskipun para Assassin mempunyai semua senjata, seperti busur, anak panah, pedang, dll, namun senjata pembunuh utama mereka adalah belati. Inilah perbedaan antara Assassin dan pelaku bom bunuh diri masa kini. Pelaku bom bunuh diri membawa bahan peledak di tubuh mereka dan meledakkannya di depan orang banyak untuk memaksimalkan korban jiwa.

Asal Usul Pasukan Assassin

Pasukan Assassin berasal dari Persia pada abad ke-11. Mereka dikenal sebagai Hashashin, yang berasal dari kata "hashish," yang berarti ganja dalam bahasa Arab. Konon, para anggota kelompok ini mungkin menggunakan narkotika ini untuk mempengaruhi kewarasan mereka, meskipun banyak informasi yang kurang jelas dalam sejarah mereka. Kelompok ini didirikan oleh Hassan-i Sabbah, seorang pemimpin religius yang mendirikan benteng Alamut di pegunungan Alborz, Iran.

Hassan-i Sabbah membangun sebuah kelompok pengikut fanatik yang dia latih untuk menjadi pembunuh yang handal. Mereka diberi tugas untuk membunuh tokoh-tokoh politik dan militer yang dianggap sebagai ancaman bagi kelompok tersebut. Pasukan Assassin menjadi terkenal karena metode pembunuhan mereka yang efisien dan keterampilan berburu mereka yang luar biasa.

Pasukan Assassin dipimpin oleh seorang pemimpin yang dikenal sebagai "Master of the Mountain" atau "Old Man of the Mountain". Mereka terkenal karena taktik mereka yang unik, yaitu melakukan pembunuhan terhadap tokoh-tokoh penting yang dianggap sebagai musuh mereka.

Modus Operasi Pasukan Assassin

Pasukan Assassin sering melakukan pembunuhan dengan cermat dan tanpa peringatan. Mereka akan mendekati target mereka dengan hati-hati, mengamati selama berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu sebelum melakukan aksinya. Salah satu taktik yang terkenal adalah menggunakan pembunuh bayaran yang disebut "fidai," yang bersedia mati demi misi mereka. Mereka akan membunuh target mereka, seringkali dengan cara yang dramatis, dan hampir selalu mati dalam prosesnya.

Pasukan Assassin memiliki metode yang sangat efektif dalam melakukan pembunuhan. Mereka akan melatih para anggotanya secara intensif dalam seni bela diri, penyamaran, dan penggunaan racun. Mereka juga dikenal karena keberhasilan mereka dalam infiltrasi ke dalam kerajaan dan mempengaruhi keputusan politik melalui pembunuhan yang mereka lakukan.

Pasukan Assassin tidak hanya melibatkan diri dalam pembunuhan target individu, tetapi mereka juga terlibar dalam konflik lebih besar. Mereka sering kali berjuang melawan kekuatan asing yang mencoba menguasai wilayah Timur Tengah. Selama beberapa abad, mereka mempertahankan benteng-benteng mereka melawan serangan dari pasukan Saljuq, Mongol, dan banyak kekuatan lainnya.

Assassins telah memainkan peran penting dalam sejarah Timur dan Barat. Pada abad ke-12, para assassins membunuh seorang ketua kebangsaan Ismaili yang dikenal sebagai Nizam al-Mulk. Tindakan ini memprovokasi perang antara para assassins dan Dinasti Seljuk di Persia. Selama Perang Salib, para assassins memainkan peran penting dalam perlawanan melawan tentara Eropa yang menyerang wilayah Timur.

Hubungan dengan Alamut

Benteng Alamut, yang menjadi basis operasi Pasukan Assassin, adalah pusat kekuatan kelompok ini. Selain digunakan sebagai markas besar mereka, Alamut juga menjadi pusat pendidikan untuk para anggota Pasukan Assassin. Mereka dipelajari dalam seni bela diri, strategi, dan taktik yang memungkinkan mereka untuk menjadi pembunuh yang sangat efisien.

Pertempuran Alamut, salah satu benteng terpenting mereka, menjadi fokus dari serangkaian konflik. Ketangguhan pasukan Assassin dalam mempertahankan benteng ini memicu decak kagum dan ketakutan di antara musuh-musuh mereka.

Kehancuran Pasukan Assassin

Pasukan Assassin akhirnya lenyap dari panggung sejarah pada abad ke-13 ketika pasukan Mongol menyerbu benteng Alamut. Pada saat itu, kekuatan dan pengaruh Pasukan Assassin telah merosot secara signifikan. Penyerangan oleh Mongol menyebabkan banyak anggota kelompok tewas, dan benteng tersebut jatuh ke tangan musuh. Meskipun Pasukan Assassin tidak lagi ada, legenda mereka tetap hidup dalam sejarah.

Warisan dan Legenda

Pasukan Assassin telah meninggalkan warisan yang kuat dalam budaya populer dan sejarah. Mereka telah menjadi subjek banyak cerita, buku, dan bahkan permainan video. Mereka juga telah memunculkan sejumlah konspirasi dan teori yang terus berlanjut tentang siapa yang sebenarnya mereka dan apa motivasi mereka.

Sejarah Pasukan Assassin adalah cerita yang penuh misteri dan kehebatan. Meskipun kelompok ini telah lama lenyap, mereka tetap menjadi ikon misteri dan ketidakpastian dalam sejarah dunia. Bagaimanapun juga, kita dapat belajar banyak dari kisah mereka tentang kekuatan fanatisme, dedikasi kepada misi, dan betapa kuatnya motivasi manusia dalam mencapai tujuannya, meski metodenya sangat kontroversial.

Post a Comment for "Mengungkap Sejarah Pasukan Assassin: Para Pembunuh Dalam Bayang-Bayang"